Hutan yang hijau dan lestari, tidak saja mancegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, tetapi juga sebagai pendukung kehidupan. Itulah sebabnya, gerakan penghijauan (gerhan) merupakan salah satu program pemerintah yang saat ini tengah digalakkan.
Keberadaan hutan di Kabupaten Pacitan sebagian besar, sekitar 97 persen, merupakan hutan rakyat. Sehingga gerakan penghijauan harus melibatkan masyarakat secara langsung. Di antaranya, dengan melakukan penanaman kembali lahan kritis. ''Secara ekonomi, hutan memang memberi manfaat bagi masyarakat. Tetapi, masyarakat tidak harus bergantung pada hasil hutan berupa tanaman keras,'' kata Markum Singodimejo, anggota DPR RI, saat melakukan kunjungan kerja di Desa Kedungbendo, Arjosari, Pacitan, Jumat (20/6).
Fungsi hutan selama ini, sering berbenturan. Khususnya hutan untuk kelestarian lingkungan dan hutan sebagai kebutuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, setiap tahun permintaan kebutuhan tanaman hutan terus meningkat. Begitu juga harga kayu hutan juga terus naik. Di sisi lain, menebang kayu hutan merupakan cara mudah bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.
Karena itu, perlu langkah strategis dalam upaya pelestarian hutan. Selain mengajak masyarakat melakukan penghijauan, juga menawarkan model penguatan sektor pendukung. Misalnya, pemerintah memberi bantuan ternak kepada petani. Sehingga, aset itu dapat ditukar uang saat petani membutuhkan. ''Dengan begitu, tanaman kehutanan yang ada tetap terjaga kelestariannya,'' papar mantan Bupati Ponorogo ini.
Selain meninjau lokasi gerakan penghijauan, sembilang anggota Komisi IV DPR RI juga melihat penanaman lahan kering di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku. Penanaman dengan sistem pot itu untuk lahan kering (berbatu dan tandus). Dengan harapan, bibit tanaman bisa tetap tumbuh di lahan kering tersebut.
Kedatangan rombongan anggota DPR RI di Kedungbendo, sempat menarik perhatian para wartawan. Bahkan, sejak pagi, beberapa wartawan dari media cetak dan elektronik sudah menunggu di lokasi. Sebab, awalnya muncul informasi kedatangan wakil rakyat itu untuk jaring aspirasi masyarakat terkait rencana pembangunan bendungan Kedungbendo.
Senin, 09 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar